JAKARTA, — Pebulu tangkis peringkat
ketujuh dunia, Simon Santoso, bertekad meraih medali pada Olimpiade
London, 27 Juli hingga 12 Agustus 2012.
"Saya ingin meraih
medali, apa pun medalinya," kata Simon saat ditemui seusai memperoleh
bonus Rp 85 juta atas kemenangannya pada turnamen Indonesia Terbuka
Superseries Premier di Jakarta, Rabu (11/7/2012).
Simon
mengatakan, pada olimpiade pertamanya ini, ia akan menjadi tumpuan
harapan pada sektor tunggal putra karena peringkatnya yang tertinggi.
"Saya
harus siap memikul tanggung jawab itu dan menjawabnya (dengan
prestasi)," kata Simon mengenai posisinya sebagai pemain tunggal putra
nomor satu Indonesia.
Ia mengatakan, kondisi tersebut tidak
menjadi beban baginya, tetapi justru menjadi motivasi. "Ini olimpiade
pertama saya, dan saya menjadi tunggal yang pertama. Ya harus siap,"
katanya.
Simon mengatakan, peluang untuk meraih medali tetap ada
meskipun pesaing-pesaing yang ia hadapi juga bukan lawan yang ringan.
"Kalau kita siap, melawan siapa saja bisa," ujar pemain asal PB Tangkas
tersebut.
Soal persiapan, Simon yang bersama juara Olimpiade
Athena 2004, Taufik Hidayat, akan mewakili Indonesia pada nomor tunggal
putra bulu tangkis di London itu mengaku terus menjalani pelatihan.
"Latihan
lebih berat dari programnya. Kalau biasanya 2-3 kali sehari, sekarang
porsinya 4-5 kali, atau program latihannya lebih panjang. Teman-teman
juga fokusnya ke saya, membantu saya," kata Simon.
Ditanya
mengenai kepergian pelatih kepala sektor tunggal, Li Mao, yang kembali
ke negaranya, China, pekan lalu, Simon mengaku hal itu tidak mengganggu
latihannya.
"Tidak terganggu karena programnya tetap jalan oleh
pelatih Agus Dwi Santoso dan Rony Agustinus," tambah Simon yang mengaku
pernah menjajal Wembley Arena—tempat bulu tangkis Olimpiade
London—ketika mengikuti kejuaraan dunia tahun lalu.
Sementara
itu, Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso mengatakan bahwa pihaknya
menyediakan semua keperluan penunjang yang dibutuhkan atlet agar meraih
prestasi di London.
"Sekarang untuk tambahan suplemen dan makan
setiap hari anggaran bagi mereka yang akan ke olimpiade ditambah Rp
200.000 per hari dari yang biasanya Rp 100.000. Jadi, masing-masing Rp
300.000 per hari," katanya.
Selain menambah asupan gizi dan makanan, PBSI juga menyediakan ahli gizi, motivator, dan psikolog.
#SumberKompas
Tidak ada komentar :
Posting Komentar